Tuesday 11 January 2011

Life, As I Know It...

Mungkin tak relevan. Jika kukatakan aku takut kehilanganmu danbahwa itulah sebab aku merasa sedih di saat aku merasa senang akankeberhasilanmu, mungkin tak relevan. Ujung proses itu akan menjauhkanmu dariku,mungkin itu tak relevan...

Tapi hidup seperti yang kita tahu selalu bermuka dua,bagaimanapun...

Aku merasa tak pantas bersedih di saat kamu melangkah kepantaran selanjutnya namun, rasa takut dan sedih, sebagaimana hidup, selalubermuka dua. Selalu merupakan pisau bermata dua. Begitu tahu bahwa akan ada salah satu prosesi penting dalam hidupmu, kenangan, sayangku, mereka berkelebat satu-satu. Tidak diberinya spasi pada kepalaku sehingga hanya ada rasa sedih dan sungkan yang terbaca. Hidup, sebagaimana yang kutahu, selalu tak pernah adil. Dia memaksaku untuk memikirkan selalu yang buruk-buruk. 'Bagaimana dirikujikalau suatu hari dirimu pergi...?' 'Kemana aku akan bercerita, menjerit bahagia?' Hidup, bagiku, tak pernah terlalu indah tanpa dirimu. Hidupku, sebagaimana yang kutahu, selalu terisi mukamu. 'Bagaimana diriku akan menjadi apabila tak ada dirimu untukku berbagi kebodohan?'

Mungkin itu tak relevan... Bagimu, mungkin itu idot atau dangkal. Namun aku, sebagaimana aku mengenali diriku, hanya mencoba mendekati sisi posesivitas terdalam yang kupunya dan menenangkan sedihnya, sayangku.

Hidup, seperti yang kutahu, tak pernah selalu baik...

Tapi hidup, seperti yang hanya aku mengerti, telah menampakkanmu padaku. Maka teruskanlah hidupmu. Aku di sini saja menunggumu berbalik danberkata, "Hidup, sayangku, adalah kita..."



No comments:

Post a Comment