Tuesday 11 January 2011

Resah...

Di manakah hatimu berlabuh, sayangku? Tidakkah kamu arahkan bidukmu ke ujung laut, ke sisi hatiku?

Ataukah, telah hilang sesapmu pada semua rasi dan kau kehilangan arah, di manakah hatimu berlabuh kini, sayangku? Kepayahan aku menunggui kedatanganmu.

Tidakkah telah kuujarkan kepadamu mengenai peta dan segala arah mata anginnya, oh kemanakah kau telah tersesat sayangku, saat ini?

Atau tidakkah kamu lihat burung-burung camar yang samar dalam serunainya yang terumbar. Atau telah pula semua teluh-teluh di ujung-ujung semenanjung menyumbat kelupingmu dan membuatmu tak lagi mendengar suaraku memanggil dirimu, oh di manakah hatimu kamu tambatkan kini sayangku?

Di manakah kamu terdampar saat ini, sayangku? Kata-kata telah meninggalkanku dalam senyap, aku hilang arah dan air mata menganak sungai, semua karena tak kutemukan dirimu di pelabuhanku, sayangku.

Atau, jikalau telah kamu temukan tempat lain baigmu melabuhkan diri, tak mengapa... Namun tak ada salahnyalah apabila kamu berkirim kabar melalui lekuk gelombang laut maupun gemulai kepak sayap pari.

Di manakah dirimu kini tertambat kiranya, sayangku? Gundah hati ini menanti...

No comments:

Post a Comment